1. PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
1. Fungsi
Bahasa Indonesia secara umum dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
Bahasa
merupakan salah satu alat untuk menunjukkan identitas diri atau alat untuk
mengekspresikan diri.Mengapa?Karena dengan bahasa kita dapat menunjukkan sudut
pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita,
pendidikan kita, bahkan sifat kita.Bahasa menjadi cermin diri kita, baik
sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.Agar komunikasi yang dilakukan
berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai
bahasanya.
Dalam
Konteks ini, bahasa yang kita gunakan adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
memiliki beberapa fungsi-fungsi secara umum diantaranya adalah
a. Sebagai
bahasa Negara dan pemersatu bangsa
Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting di Negara karena merupakan
salah satu dari ikrar sumpah pemuda tahun 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Bersumber dari hal tersebut, Bahasa Indonesia juga
memiliki fungsi sebagai pemersatu bangsa yakni berarti kedudukan yang dimiliki
lebih tinggi daripada bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Indonesia
memiliki beragam budaya dan bahasa, untuk itu bahasa pemersatu diperlukan agar
hubungan komunikasi antar satu dengan yang lain tidak terhambat.
Sebagai
contoh, misalnya seorang pejabat daerah Manado mendapat tugas dinas di Jakarta
aan tetapi dia tidak bisa mengunakan bahasa Indonesia dan dia hanya menguasai
bahasa daerah manado. Tentu ketika dia telah tiba di Jakarta, tidak semua orang
Jakarta dapat mengerti apa yang dia bicarakan karena di Jakarta berbagai suku
dan budaya ada. Pejabat tersebut harus menggunakan bahasa Indonesia agar
hubungan komunikasi dalam perjalan dinasnya tidak mengalami hambatan.
b. Sebagai
Alat komunikasi
Seperti
yang telah dijelaskan dalam point pertama tadi. Bahasa Indonesia tidak akan
luput daripada fungsi komunikasi. Karena komunikasi adalah hal yang paling
utama diperlukan saat menjalin hubungan dengan orang lain.
Contohnya
adalah kita berbicara bahasa Indonesia kepada guru atau dosen kita. Bahasa
Indonesia dapat menjadi alat yang membantu kita menyampaikan ide, gagasan, dan
pemikiran kita.
c. Sebagai
penunjuk identitas diri
Berkaitan
dengan point kedua, Bahasa Indonesia merupakan alat menyampaikan gagasan dan
pemikiran kita kepada orang lain sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
bahasa juga sebagai penunjuk identitas diri. Dari cara berpikir kita, tata
bahasa yang kita gunakan serta idea pa saja yang telah kita tuangkan
menggunakan bahasa Indonesia dapat menggambarkan identitas diri kita.
Seperti
contoh yang baru-baru ini marak beredar adalah bahasa ala Vicky prasetyo. Vicky
menggunakan istilah-istilah bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang tidak
lazim digunakan sehingga menimbulkan keanehan seperti istilah konspirasi
kemakmuran,labil ekonomi dsb. Akan tetapi, di sisi lain kita jadi mengetahui
bagaimana sosok Vicky sebenarnya. Seperti apa cara berpikirnya dan bagaimana
tata bahasanya.
d. Sebagai
alat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam
dunia pendidikan di Indonesia, Bahasa Indonesia menjadi salah satu materi yang
wajib diajarkan mulai dari tingkat paling rendah hingga tingkat perguruan
tinggi.Hal itu terjadi karena Bahasa Indonesia merupakan alat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Diluar
sana, banyak buku-buku yang menjadi sumber pengetahuan menggunakan bahasa
Indonesia. Di sisi lain, sebagai syarat kelulusan mahasiswa perguruan tinggi
juga harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar untuk membuat
suatu perkembangan ilmu pengetahuan dengan sebuah ide yang menggunakan bahasa
Indonesia kemudian dipaparkan dalam bentuk tulisan ilmiah.
2. Cara
Melestarikan Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa
Sebagai
salah satu dari pemuda Indonesia, saya melestarikan Bahasa Indonesia dengan
cara bersikap bahasa. Bersikap bahasa menurut saya adalah menggunakan bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari diri sendiri terlebih
dahulu untuk rajin mengungkapkan pemikiran saya dengan bahasa Indonesia dan
dengan sering membaca karena membaca merupakan salah satu pintu terbukanya
wawasan sehingga kemampuan bahasa akan bertambah. Bahasa Indonesia dapat
lestari karena setelah membaca kumpulan ide dengan bahasa Indonesia kemudian
kita salurkan ide kita sendiri dengan tulisan dalam bahasa Indonesia juga bila
hal ini terjadi terus menerus dan berkesinambungan. Selain itu, cara lain
adalah dengan mengurangi pengunaan bahasa gaul yang kebarat-baratan sehingga
bahasa Indonesia tidak tergeser nilai keberadaannya.
3. Peranan
Bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah
Dalam
tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah
pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam
bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika
penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan
dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis
karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi,
tesis, dan disertasi.
Dalam
penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting.Untuk itu kita harus
sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :
·
Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi
bahasa dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi
pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan
pemakaian tanda baca.
·
Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan,
bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
·
Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah,
kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah
sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap
padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun,
walaupun, meskipun, sekalipun.
·
Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya,
bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta
lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam
tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam
tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis takbaku.
·
Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang,
nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh.
Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen
resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan
tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang
berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku
kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf
awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
·
Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata
bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal
sebagai abad teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau
dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
·
Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda
koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda
pisah (_), tanda petik ("), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat
atau aprostop (').
·
Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.
Dalam
penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus
mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan.Faktor tersebut sangat
berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung
ide.Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung
gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi
bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.
2. Ragam Bahasa
Indonesia
Definisi
Bahasa Indonesia merupakan bahasa asli
bangsa kita yang sudah dipakai sejak jaman nenek moyang kita, namun tidak semua
orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada
penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan ejaan dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa
cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia dan bisa diterapkan dengan
baik sehingga identitas kita sebagai warga negara Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa
Indonesia wajib dipelajari tidak hanya oleh kalangan pelajar dan mahasiswa
saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajarinya.Dalam bahasa Indonesia
ada yang disebut ragam bahasa dimana Ragam bahasa adalah variasi dalam
pemakaian bahasa yaitu perbedaan penutur, media, situasi, dan bidang. Berikut
akan saya jelaskan.
1.
Perbedaan penutur
Tiap-tiap individu mempunyai gaya
tersendiri dalam berbahasa. Perbedaan berbahasa antar individu disebut idiolek
sedangkan perbedaan asal daerah penutur bahasa juga menyebabkan variasi
berbahasa yang disebut dialek.
2.
Perbedaan media
Perbedaan
media yang digunakan dalam berbahasa menentukan pula ragam bahasa yang
digunakan sehingga bahasa lisan berbeda dengan bahasa tulisan.
3.
Perbedaan situasi
Situasi pada saat pembicaraan dilakukan
akan sangat berpengaruh terhadap ragam bahasa yang digunakan, sehingga ragam
bahasa pada situasi santai akan berbeda dengan situasi resmi.
4.
Perbedaan bidang
Ragam
bahasa yang digunakan pada bidang yang berbeda mempunyai ciri yang berbeda
pula, misalnya bahasa jurnalistik berbeda dengan ragam bahasa sastra.
Selain
itu terdapat juga definisi - definisi tentang ragam bahasa dari para ahli,
berikut definisinya.
1.
Pengertian ragam bahasa menurut Bachman
Menurut Bachman (1990), “ragam Bahasa
adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara.”
2.
Pengertian ragam bahasa menurut Dendy Sugono
Menurut Dendy Sugono (1999), “bahwa
sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu
masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di
sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku.
Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita
tidak dituntut menggunakan bahasa baku.”
3.
Pengertian ragam bahasa menurut Fishman ed
Menurut Fishman ed (1968), suatu ragam
bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan
untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan
bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu
diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan
latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik
pembicaraan.
Macam-macam
Ragam Bahasa
Yaitu
bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
1.
Ragam bahasa berdasarkan media
a. Ragam bahasa Media (Lisan)
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh
situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun
hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam
pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam
struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena
situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan
yang disampaikan secara lisan.
Pembicara
lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara
lisan dalam situasi tidak formal atau santai.Jika ragam bahasa dituliskan,
ragam bahasa itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai
ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri- cirinya tidak menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun
direalisasikan dengan tulisan, ragam
bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu
masing-masing adapun ciri dari keduanya:
Ciri-ciri ragam lisan:
• Memerlukan orang kedua/teman bicara.
• Tergantung kondisi, ruang, dan
waktu.
• Tidak harus memperhatikan
gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
• Berlangsung cepat
Contohnya; “Sudah saya baca buku itu”
b.
Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku
tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian
sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat. Oleh karrena itu,
enggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan
kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta
kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis:
1. Tidak memerlukan orang kedua/teman
bicara;
2. Tidak tergantung kondisi, situasi
& ruang serta waktu;
3. Harus memperhatikan unsur
gramatikal;
4. Berlangsung lambat;
5. Selalu memakai alat bantu;
6. Kesalahan tidak dapat langsung
dikoreksi;
7. Tidak dapat dibantu dengan gerak
tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contohnya: “Saya sudah membaca buku
itu”.
Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan
(berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ) :
Tata Bahasa :
a.
Ragam Bahasa lisan
1.
Nia sedang baca surat kabar.
2. Ari mau nulis surat.
3. Tapi kau tak boleh menolak
lamaran itu.
b. Ragam bahasa tulisan.
1. Nia sedang membaca surat kabar.
2. Ari mau menulis surat.
3. Namun, engkau tidak boleh menolak
lamaran itu.
Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
1. Ariani bilang kalau kita harus
belajar.
2. Kita harus bikin karya tulis.
3. Rasanya masih terlalu pagi buat
saya, Pak
b. Ragam bahasa tulisan
1. Ariani mengatakan bahwa kita
harus belajar.
2. Kita harus membuat karya tulis.
3. Rasanya masih telalu muda bagi
saya, Pak.
2.
Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur.
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam
bahasa indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar ragam resmi dan
ragam tak resmi.
Contoh:
Ragam
dialek : “Gue udah baca itu buku ”
Ragam
terpelajar : “Saya sudah membaca buku
itu”
Ragam
resmi : “Saya sudah mmbaca buku
itu”
Ragam
tak resmi : “Saya sudah baca buku itu”
3.
Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan.
Berdasarkan
topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum,
ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ragam
hukum : Dia dihukum karena
melakukan tindak pidana.
Ragam
bisnis : Setiap pembelian diatas
nilai tertentu akan diberikan diskon.
Ragam
sastra : Cerita itu menggunakan
Flashback.
Ragam
kedokteran : Anak itu menderita penyakit kuorsior.
3. PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI
KALANGAN MASYARAKAT / KELUARGA ANDA
Pengertian bahasa.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa
bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi.Mereka menunjukkan bahwa
dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara
tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi
gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula
bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung
banyak segi yang lemah. Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh
lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan
media tadi.Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.Bukannya sembarang bunyi.Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan
simbol atau perlambang.
Fungsi bahasa.
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari,
salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan
maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa
Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa
Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia
tidak terampil menggunakan bahasa.Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang
digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk
mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi
tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Kemudian saya akan menjelaskan tentang peranan bahasa
sebagai alat komunikasi .
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi
diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima
atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan
mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa yang
dicapai oleh orang-orang yang sezaman dengan kita.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan
maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja
sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan,
merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi,
kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita
ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin
membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang
lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita.
Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi
perhatian utama kita.Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan
dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Kehidupan bermasyarakat dan berbahasa Indonesia.
Saya sarankan untuk berbahasa yang baik ditengah masyarakat
, karena penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar dapat memenuhi aspek
fungsi yang telah saya jabarkan diatas. Untuk beberapa unsur , yaitu
unsur umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut
pandang khalayak sasaran kita tidak boleh kita abaikan,
untuk menghindari perpecahan dalam penggunaan bahasa yang tidak tepat . Dapat
dikatakan bahwa berbicara kepada anak kecil dengan kepada orang dewasa tentulah
berbeda, dan penggunaan bahasa dalam lingkungan tidak bisa disamakan secara
merata, seperti penggunaan bahasa di lingkungan dengan berpendidikan tinggi dan
berpendidikan rendah pendidikan tentu tidak dapat disamakan .Dan tak luput juga
yaitu masalah tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan. Biasanya
terdapat dalam penulisan ilmiah sangat perlu perhatian .
4.
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN APABILA ANDA MEMPELAJARI BAHASA INDONESIA
1. Kelebihan
A. Bahasa Indonesia cukup mudah untuk dipelajari
masyarakatnya sendiri, terutama karena di dalam aturan berbahasa Indoesia yang
benar tidak ada perbedaan penggunaan bahasa untuk kalangan orang yang lebih tua
(lebih diohormati), kalangan sebaya, ataupun kalangan yang lebih muda dari kita
(meskipun dalam prakteknya, tentu saja kita harus selektif dalam memilih kata-kata
yang digunakan ketika berbicara dengan orang lain untuk menjaga nilai-nilai
sosial seperti kesopanan, kehormatan, dan kerukunan antar sesama). Hal ini
berbeda dengan bahasa daerah, contohnya bahasa Jawa; di mana dalam
penggunannya, kita harus bisa memilih penggunaan kata untuk berbicara dengan
lawan bicara kita, seperti 'basa krama', digunakan untuk berbicara dengan orang
yang lebih tua dari kita atau orang yang dihormati, kemudian ada 'basa madya',
dan juga 'basa ngoko'.
B. Unik. Bahasa Indonesia tergolong unik karena hampir semua
kata dibaca sesuai dengan abjad (misal kata "aku", tetap dibaca
"aku"; berbeda halnya apabila kata "aku" dibaca dengan
aturan Bahasa Inggris, menjadi "ekyu"). Keunikan lainnya yaitu adanya
kata 'n' dan 'g' dalam satu kata (misal kata "bingung") yang
pembacaannya menyesuaikan dengan huruf vokal sebelumnya.
C. Merupakan bahasa persatuan di tanah air kita. Jadi apabila
kita sedang berada di kota mana pun selama kota itu masih berada di wilayah
Indonesia, kita tidak perlu khawatir masalah komunikasi dengan penduduk
setempat. Bahkan penduduk suku-suku yang bisa dikatakan masih tertinggal pun
juga terkadang ada yang bisa berbahasa Indonesia.
D. Salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia,
dengan total 234 juta jiwa (lihat data di
http://how-to-learn-any-language.com/e/languages/index.html). Tentu saja,
mengingat jumlah penduduk di Indonesia saat ini lebih dari 200 juta jiwa.
2. Kekurangan
A. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang 'susah-suah gampang'
untuk dipelajari, terutama oleh orang luar sana. Contohnya adalah penggunaan
Bahasa Inggris vs Bahasa Indonesia seperti di contoh di bawah ini:
- She is okay ==> Dia baik-baik / Dia baik-baik saja
- He lives in Rembang ==> Dia hidup di Rembang / Dia
tinggal di Rembang
- My math teacher is Mr. Puji ==> Guru matematikaku
adalah Pak Puji / Guru matematika saya adalah Pak Puji
- is/are ==> adalah, yaitu, merupakanOrang luar yang
mempelajari Bahasa Indonesia mungkin sedikit bingung, mau pakai kata yang
mana??? Selain itu, terkadang kata-kata seperti 'saya' terdengar lebih kaku
ketika kita sedang berbicara dengan teman sebaya dibandingkan dengan kata
'aku'.
B. Banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa Indonesia yang
baik dan benar, baik dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya, di dalam
Bahasa Indonesia kita mengenal adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan
kata dan kalimat baku, penggunaan kalimat majemuk, dan sebagainya.
C. Adanya ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam
Bahasa Indonesia, sehingga kita harus memahami apa arti ungkapan tersebut.
Contoh:
D. Sulit untuk dipromosikan sebagai salah satu bahasa
internasional, karena kita masih tertinggal dalam beberapa bidang seperti
teknologi dan ekonomi, yang mana dua hal tersebut merupakan salah satu kriteria
yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu bahasa yang digunakan sebagai
bahasa internasional.
sumber
:
http://sekapursirihpunya.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-ragam-bahasa.html
http://www.trigonalworld.com/2013/07/pengertian-ragam-bahasa-menurut-para.html
SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 1