PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika
kita jalan-jalan ke kawasan kota tua kita dapat menemukan salah satuprofesi
unik yang ada di ibukota Jakarta. Profesi tersebut adalah menjadi seorang pelukis
jalanan. Para seniman lukis jalanan ini rata rata sudah 15 tahun berkarya
tanpaada tempat yang layak untuk memamerkan dan menampilkan hasil karya
mereka.Walau mereka hanya seorang pelukis jalanan, bukan berarti teknik mereka
kalah dengan para pelukis modern. Perbedaannya, para pelukis jalanan ini lebih
banyak membuat lukisan sesuai pesanan konsumen. Mereka lebih dekat dengan
realita sehari-hari karena hidup ditengah hiruk pikuk kota metropolitan. Mereka
begitu mencintai profesinya dan menikmati pekerjaan tanpa mengeluh meski hanya
sebagai seorang pelukis jalanan, karena bagi mereka melukis bukanhanya sekedar
untuk mencari materi akan tetapi melukis merupakan penyaluran jiwaseni yang
tertanam dalam diri mereka. Salah satu impian terbesar mereka adalah memiliki
sebuah galeri atau ruang pameran untuk menampilkan hasil karya-karya mereka. Hal
inilah yang melatar belakangi penulis untuk membuat makalah tentang seniman
pelukis jalanan.
B. Tujuan
Penulisan
Makalah ini dibuat
dengan tujuan untuk menambah wawasan dan membuka pikiran pembaca agar menyadari
bahwa apapun profesi seseorang jika dikerjakan dengan tulus dan menikmatinya
maka kita tidak akan mengeluh.
PEMBAHASAN
A. Asal-muasal
Pelukis Jalanan
Sejarah merupakan bagian yang tak bisa
dipisahkan dari sebuah kota. Peninggalannya justru bisa menjadi daya tarik
sebuah kota bagi para wisatawan, termasuk Jakarta. Selain menjadi ibu kota
negara, kota yang dulunya disebut dengan Batavia itu, juga menjadi cagar budaya
dan wisata kota tua. Bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung,
Kota Jakarta menjadi pusat perdagangan internasional. Hingga sekarang Kota
Jakarta tetap menjadi kota sibuk, padat yang beragam. Keunikan Jakarta terdapat
pada sejarah dan kota tuanya. Bagian dari kota Jakarta yang sudah berusia
ratusan tahun ini menawarkan pemandangan yang mengagumkan. Bangunan tua
bersejarah, kawasan pecinan, pengojek ontel, kuliner tempo dulu dan museum. Kawasan
Kota Tua selain menyimpan bangunan kuno yang bersejarah, ternyata di sepanjang
masa juga terus didatangi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Fenomena ini sangat dimanfaatkan para pelukis jalanan untuk mengaisrejeki.
Mereka menawarkan kemahirannya dalam seni lukis pada setiap wisata wanyang
melintas di kawasan tersebut. Pelukis jalanan seolah sudah menjadi satu bagian
dengan kawasan Kota Tua.Setiap hari sedikitnya ada 30 pelukis jalanan yang
mangkal di beberapa sudut bangunan. Mereka bersandar di dinding bangunan kuno
yang terletak di Jl Pintu Besar Selatan-Gadjahmada. Dengan modal yang
sederhana, mereka beraktivitas mencarinafkah. Untuk menarik perhatian
wisatawan, beberapa lukisan berbahan dasar kanvashasil karyanya disandarkan di dinding
yang sudah kusam.
Untuk
keperluan melukis, kelompok pelukis itu menggunakan alat yang sederhana. Kayu
penyangga, pewarna dengan konte betang dan serbuk, kertas, dan tentunya foto
yang menjadi obyek lukisan.
“Ini
sebagai kenangan di kala mampir ke Kota Tua. Makanya kesempatan inilangsung
ditorehkan dalam sebuah lukisan,” kata Yahya (32), seorang wisatawan asal Bandung,
Jawa Barat, yang minta dilukis. Menurut Fillay, salah satu pelukis jalanan kota
tua yang berhasil kami wawancarai, pada awalnya pelukis jalanan hanya berjumlah
2 orang. Semakin lama jumlah pelukis jalanan semakin bertambah. Kehadiran
para seniman jalanan di KotaTua ini memang bukan baru-baru ini saja, akan
tetapi sejak tahun 1980 mereka sudah menjamur di tempat tersebut. Sejak dulu,
mereka selalu bergerombol di sebuah bangunan tua yang sudah tak digunakan lagi.
Kamijan yang juga merupakan pelukis jalanan di kawasan Kota Tua mengaku menjadi
pelukis jalanan di tempat tersebut sudah dilakoninya sejak tahun 1998. Menurutnya,
pekerjaanya sebagai pelukis jalanan bukan hanya sekedar untuk mencari materi
semata melainkan ada kepuasan tersendiri dari setiap karya yang dihasilkan dan melukis
merupakan sarana penyaluran bakat seni yang dimilikinya. Kebanyakan dari
mereka, melukis berdasarkan pesanan. Pesanan lukisan dapat diminta dengan
berbagai bentuk dan gaya, harganya pun tergantung dari lukisan yang diminta.
Untuk lukisan wajah dengan warna hitam putih harganya berkisar antara Rp250-300
ribu. Kamijan mengaku, pada hari tertentu di mana para pelukis jalanan ini mendapat
pesanan lukisan cukup ramai. Dalam satu hari bisa mencapai dua atau tiga orang
yang minta dilukis. Mengenai hasilnya biasanya bisa sampai tiga hari, semua tergantung
tingkat kesulitannya. Hingga saat ini, kehadiran pelukis jalanan di kawasan
Kota Tua memang dibutuhkan pengunjung untuk mengabadikan momen saat berkunjung
ke wisata KotaTua. Hanya pengunjung yang memiliki jiwa senilah yang menganggap
lukisan wajah dengan background gedung-gedung tua cukup berharga. Terlebih
suasana klasik Kota Tua merupakan momen yang sulit terlupakan.
B. Komunitas
Pelukis Jalanan
Seperti yang telah dikatakan Fillay
bahwa pada awalnya pelukis jalanan hanya berjumlah 3 orang. Semakin lama jumlah
pelukis jalanan semakin bertambah. Dengan semakin banyaknya para seniman
jalanan ini maka terbentuklah suatu komunitas yangdiberi nama “ Kelompok
Pelukis Kota”. Komunitas inilah yang memberikan informasi tentang
even-even lukisan yang bisa diikuti oleh anggota komunitas tersebut.Namun
disayangkan komunitas tersebut tidak terorganisir dengan baik, karenadalam
menentukan pimpinan organisasi dipilih orang yang memang ingin menjadi pimpinan
tanpa masa jabatan yang ditentukan dan berhenti jika mereka sudah
tidak ingin menjadi ketua. Fillay juga mengatakan bahwa karena tidak ada
peraturan yang jelas dalam organisasi tersebut, maka hingga saat ini organisasi
tersebut masih vacum karenabelum memiliki pimpinan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
makalah ini kami menyimpulkan bahwa di indonesia banyak sekaliseniman seniman
lukis yang butuh perhatian dari pemerintah untuk mewadahipenyaluran bakat
mereka, karena dengan adanya mereka menjadi salah satu dayatarik bagi para
wisatawan kota tua.Selain itu hal yang dapat diambil dari sini adalah bahwa
apapun profesi kita, jika kita mengerjakannya dengan ikhlas maka akan
menghasilkan karya terbaik dantidak ada keluh kesah.
Saran
Adapun
saran kami sebagai penulis bagi para pembaca adalah :
1. Hendaklah
kita mensyukuri apa yang sudah kita miliki tanpa berhenti berusaha.
2. Kenali
bakat kita dan asahlah hingga kita bisa menghasilkan karya yang terbaik.
3. Teruslah
kembangkan potensi diri kita untuk mencapai cita-cita yang sesuaidengan
keinginan kita.
Sumber
:
Terimakasih Informainya Obat Radang Pita Suara
BalasHapusObat Luka Di Anus